Kader PDIP: Muhammadiyah Memang Tidak Boleh Berpolitik Praktis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Minggu, 18 Mei 2014, 21:56 WIB
Kader PDIP: Muhammadiyah Memang Tidak Boleh Berpolitik Praktis
rmol news logo Pernyataan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bahwa organisasi yang ia pimpin tidak terlibat politik kekuasaan diapresiasi.

"Karena begitulah seharusnya Muhammadiyah berpolitik, yakni politik adiluhung, bukan politik praktis dukung mendukung pasangan capres-cawapres,"  ujar Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia, sayap PDIP, Faozan Amar dalam siaran persnya (Minggu, 18/5).

Menurutnya, sebagai ormas Islam tertua di negeri ini, yang lahir sebelum Indonesia merdeka, tentu Muhammadiyah sudah pernah merasakan pahit manisnya melaksanakan dakwah amar maruf nahi munkar sejak jaman kolonial Belanda sampai era reformasi sekarang ini. Pengalaman itu menjadikan Muhammadiyah semakin eksis dan bijak dalam mensikapi persoalan kebangsaan.

“Olah karena itu, sudah semestinya para pimpinan, kader dan warga Muhammadiyah, dapat bersikap dalam memilih calon pemimpin, yang akan membawa bangsa dan Negara kea arah yang lebih baik,” sambung mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah ini.

Sebelumnya dalam saat konferensi pers jelang Pilpres 2014 di Kantor PP Muhamadiyah, Menteng, Din Syamsuddin mengatakan pasangan yang ada saat ini tidak ada yang berasal dari Muhamadiyah. "Karena Muhamadiyah tidak terlibat politik kekuasaan," tegas Din. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA