Tak tanggung-tanggung, informasi yang diperoleh
Rakyat Merdeka Online, KSAD Jenderal TNI Budiman juga ternyata telah mencari jalan untuk bisa bertemu Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dia menggunakan jasa Jenderal (purn) Hendropriyono dan kerabat mantan Kepala BIN tersebut yang saat ini menjabat di jajaran TNI AD. Hendropriyono memang dikenal dekat Mega. Permohonan Jenderal Budiman untuk bisa bertemu Megawati tersebut akhirnya dikabulkan. Pertemuan konon telah dilaksanakan hari Kamis, 15 Mei 2014 yang lalu.
Orang yang mengetahui berbagai manuver tersebut juga menginformasikan bahwa pertemuan politik Budiman dengan Megawati tersebut tidak diketahui, apalagi dilaporkan ke Panglima TNI Moeldoko. Padahal, bulan April yang lalu Presiden SBY selaku Panglima Tertinggi TNI sudah mengingatkan agar dihindari pertemuan pertemuan politik antara para petinggi TNI dengan para Capres maupun para pendukungnya. Pasalnya, SBY tidak ingin para prajurit TNI menjadi bingung.
Menguatnya nama Jenderal Budiman mengalahkan nama-nama yang sudah beredar sebelumnya, seperti Puan Maharani, Jusuf Kalla dan Abraham Samad, tak lepas dari peran Jenderal (purn) Hendropriyono, Kepala BIN era pemerintahan Megawati tersebut. Bahkan, sesungguhnya Hendropriyono lah yang mendorong dorong Jenderal Budiman berpolitik praktis agar kerabatnya yang juga perwira tinggi AD mendapat hadiah karier yang gemilang.
Dalam sebuah acara di Mabes AD yang dipimpin Jenderal Budiman, yang juga dihadiri para sesepuh dan purnawirawan TNI, Hendropriyono meminta agar Angkatan Darat menugaskan putra terbaiknya untuk menjadi Wakil Presiden mendampingi Jokowi. Dia bahkan mengatakan bahwa meskipun telah menjadi Wapres, tetapi loyalitas harus tetap kepada Angkatan Darat. Bahkan apelnyapun tetap di Mabes AD.
[zul]
BERITA TERKAIT: