"Sangat disayangkan jika mereka ini tidak diperhitungkan dan diberi peran untuk memajukan Indonesia ke depan," jelas Direktur Eksekutif IndoStrategi Andar Nubowo dalam diskusi "Pilpres dan Tantangan Lokal-Global Indonesia 2014-2019" di Galeri Cafe, TIM Jakarta (Rabu, 7/5).
Menurutnya, tokoh-tokoh tersebut layak untuk diusung sebagai calon presiden atau calon wakil presiden mengingat tantangan Indonesia lima tahun mendatang sangat kompleks. Di tingkat nasional, kita masih akan berhadapan pada sejumlah persoalan klasik di antaranya; korupsi, lemahnya penegakan hukum, kemiskinan, biaya pendidikan dan kesehatan yang mahal, serta konflik horozontal.
Sementara di tingkat global, Indonesia diperkirakan akan lebih banyak menghadapi percaturan di bidang ekonomi antar-negara. Tahun depan misalnya, negara berpenduduk sekitar 245 juta jiwa ini ditantang untuk memainkan peran penting di pusaran pasar bebas antar negara di Asia Tenggara, yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) 2015. Selain itu, daya saing ekonomi Indonesia di lingkungan global masih terbilang rendah.
"Mereka adalah putera-putera terbaik bangsa yang diharapkan dapat berkontribusi besar bagi pemajuan bangsa dan negara Indonesia ke depan," ungkap Andar, alumni Ilmu Politik Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales (EHESS) Paris Perancis ini.
Andar mengungkapkan demikian karena tokoh-tokoh muda tersebut diyakini punya kemampuan untuk mengatasi tantangan di atas. Gita Wirjawan misalnya. Menurutnya, jika dibandingkan dengan tokoh lainnya, Gita Wirjawan memiliki keunggulan komplementatif terbaik. Karena Gita seorang profesional yang memiliki kompetensi yang baik di bidang ekonomi dan hubungan internasional.
"Pengalaman luar negerinya banyak, karena berlatar pendidikan luar negeri dan sempat berkarir di luar negeri, menangani perusahaan-perusahaan besar multinasional. Menguasai ilmu ekonomi makro dan mikro. Kelihaian manajerialnya tidak diragukan lagi. Pengalaman kerjanya di birokrasi sebagai ketua BKPM dan Menteri Perdagangan memberinya nilai lebih sebagai seorang administrator," demikian Dosen FISIP di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
[zul]
BERITA TERKAIT: