Hanura Sempat Terancam Tak Lolos Saat Yuddy Menjabat Ketua Bapilu Hanura

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 06 Mei 2014, 01:01 WIB
Hanura Sempat Terancam Tak Lolos Saat Yuddy Menjabat Ketua Bapilu Hanura
sarifudin sudding
rmol news logo Yuddy Chrisnandi selama ini tidak memberikan pengaruh dan kontribusi terhadap Hanura. Ketika dia memimpin Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu), semua hasil survei menyebutkan suara Hanura hanya 0,5- 1 persen.

"Bahkan sempat diperkirakan tidak lolos parliamentary threshold sehingga para kader berancang-ancang pindah partai politik," tegas Ketua Fraksi Hanura DPR RI, Sarifuddin Sudding saat dihubungi, Senin, (5/5).

Karena itu Sudding geram dengan desakan Yuddy agar kinerja Ketua Bapilu Hary Tanoe dievaluasi karena Hanura tidak meningkat signifikan pada Pemilu 2014 ini. "Sebagai kader, kita introspeks. Kita sudah berkontribusi apa? Berbuat apa untuk partai, tidak lantas menyalahkan Bapilu," ungkap Sudding.

Sudding mengingatkan, Ketua Umum Hanura Wiranto menggantikan Yuddy dengan Hary Tanoe karena menyadari partai itu membutuhkan individu yang mau dan mampu bekerja secara nyata di Bapilu. "Setelah HT masuk, semua diambil alih termasuk pembiayaan kegiatan dan Hanura dapat suara 5 sekian persen,” paparnya.

Sudding  mengungkapkan, motivasi setiap individu masuk partai politik itu karena kesadaran ingin berkontribusi dan ingin mengabdi. “Jangan karena merasa terganggu kenyamanannya, teriak ke sana- sini. Itu kritikan yang tidak membangun,” tegas Sudding.

Sebaliknya, lanjut dia, lebih penting bagaimana mengawal hasil pemilu dan  membangun komunikasi politik dengan tokoh-tokoh politik untuk membangun koalisi.

“Dan bukan malah meminta-minta orang yang sudah berkorban, sudah berkontribusi, dan ada kerja nyata, untuk keluar. Justru pihak-pihak yang terus mengeluarkan statemen seperti itu karena merasa posisinya tidak nyaman,” tegas anggota Komisi III ini.

Dia menuturkan, kehadiran HT sudah memberikan sumbangsih besar yaitu menaikan elektabilitas dan menarik perhatian masyakarat. Beberapa program antara lain memberikan puluhan unit ambulans untuk DPD-DPD se-Indonesia, program asuransi, bakti sosial, iklan di tv, giant banner dan kunjungan ke semua provinsi bersama Ketua Umum Hanura, Wiranto.

"HT sudah berjuang habis-habisan. Tetapi muncul suara sumbang. Sikapi dengan jujur, ada peningkatan suara dari 2009 yang 3,7 persen menjadi 5 persen lebih. Mereka lupa bersyukur bahwa Hanura lolos parliamentary threshold,” tutur caleg inkumben yang kembali meraih kursi DPR dari dapil Sulawesi Tengah pada Pileg 2014 kemarin. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA