Manifesto Gerindra Bidang Pendidikan Dinilai hanya Meneruskan Kebijakan SBY

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 02 Mei 2014, 21:10 WIB
Manifesto Gerindra Bidang Pendidikan Dinilai hanya Meneruskan Kebijakan SBY
prabowo subianto
rmol news logo Manifesto Partai Gerindra terutama dalam bidang pendidikan dinilai hanya sekadar strategi dan konsep untuk bahan kampanye agar mendapatkan simpati publik.

"Padahal belum tentu efektif, karena masyarakat sekarang sudah semakin cerdas," ujar Sekjen Komnas Pendidikan, Andreas Tamba, Jumat (2/4).

Konsep sekolah gratis misalnya. Konsep ini kerap terdengar, tapi apakah efektif masih dipertanyakan. Saat ini saja sekolah gratis diterapkan, tapi tetap saja banyak anak-anak yang putus sekolah. Hal ini menandakan banyak ketidakberesan dalam penyusunan strategi pendidikan

Konsep dan strategi pendidikan yang ditawarkan itu juga tidak mengarah kepada pembangunan yang visioner. "Tidak ada jangka pendek, menengah, dan panjang," tekannya.

Malah menurut Andreas Tamba, manifesto pendidikan partai besutan Prabowo Subianto itu sekadar mengulang apa yang sudah dijalankan pemerintah SBY saat ini. Anggaran pendidikan 20 persen misalnya, jelas merupakan amanat konstitusi yang sudah dipenuhi. Begitu juga wajib belajar 12 tahun, sudah jadi kebijakan pemerintah sejak 2013.

“Kalau mau jujur, mestinya cukup bilang akan meneruskan kebijakan pemerintah sekarang terkait dua soal ini,” tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA