"Usul itu tidak cerdas. Emang negara ini milik keluarga," tegas Ketua DPP Penegak Amanat Reformasi Rakyat (PARRA) Indonesia Abdul Rahman Syah Putra dalam siaran persnya, (Rabu, 30/4). PARRA dan GMN merupakan sama-sama organisasi sayap PAN.
Lebih jauh menurutnya, Kuntum tidak sepantasnya menyampaikan hal itu di tengah upaya serius Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa melakukan komunikasi politik dengan semua partai.
"Daripada usul-usul macam-macam, lebih baik Kuntum ksatria mundur sesuai janji yang pernah dia sampaikan," tegas Putra.
Putra mengingatkan, dua hari menjelang pemilihan legislatif 9 April lalu, Kuntum mengirim pesan berantai. Isinya, dia akan mundur sebagai Wakil Sekjen DPP PAN dan Ketua Umum GMN kalau tidak terpilih sebagai anggota DPR. Pada Pemilu 2014 ini, Kuntum maju dari daerah pemilihan Jawa Tengah III.
"Sekarang dia sudah terbukti tidak lolos, jadi harus mundur," tandas Putra.
Dalam siaran persnya, Putra menyertakan BBM Kuntum yang disebarkan pada 7 April lalu.
Bismillahirrahmanirrahim. Dengan ini saya sampaikan, hari ini, Senin tepat tanggal 7 April 2014 pas dihari ulang tahun isteri saya tercinta, Amalia Mardiani, ST. Saya menyatakan, bila di 9 april mendatang saya gagal dalam pencalonan di DPR RI. Maka, pada hari itu juga saya menyatakan resmi mundur dari Ketua Umum DPP Garda Muda Nasional dan mundur sebagai Wasekjen DPP PAN. Edaran ini saya sampaikan dengan penuh kesadaran diri, tanpa paksaan dari siapapun. Demi menunaikan Sumpah yang pernah terucapkan. Demikian, terima kasih. Salam saya, Kuntum Khairu Basa. [zul]
BERITA TERKAIT: