Kepada
Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Jumat, 11/4), dia menyatakan, masih ada faktor lain yang membuat partai massa Nahdlatul Ulama itu bisa masuk lima besar.
"Saya tidak mengklaim itu seluruhnya karena Rhoma. Pasti ada faktor lain, terutama faktor NU, strukrual maupun kultural," jelas Rhoma.
Penilaian bahwa Rhoma Irama mempunyai peran signifikan dalam melambungkan suara PKB diakui sendiri oleh kader partai pimpinan Muhaimin Iskandar tersebut.
Bahkan sejumlah pengamat menilai, Rhoma Irama effect mengalahkan Jokowi effect. Pasalnya, Jokowi tidak bisa mendongkrak suara PDIP. Padahal sebelumnya banyak yang menyebut, suara PDIP akan tembus 30 persen bahkan 35 persen kalau Jokowi jadi capres PDIP. Tapi faktanya, hanya 19 persen. Sementara PKB tak disangka-sangka mencapai 9 persen.
"Itu masyarakat yang menilai," kata Rhoma Irama, yang akrab disapa Bang Haji Rhoma ini merendah lagi.
[zul]
BERITA TERKAIT: