Namun, partai berlambang kabah ini mengingatkan agar setiap partai menghormati masing-masing partai yang punya mekanisme sendiri dalam menentukan siapa yang akan diusung sebagai capres pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang.
"Harus dipahami dan dihormati, masing-masing partai mempunyai mekanisme dalam merekrut capres. Sejauh sebelum ada UU atau aturan agar rekrutmen capres harus demikian, bla bla bla, kita tidak bisa memaksakan," jelas Jubicara DPP PPP M. Arwani Thomafi kepada
Rakyat Merdeka Online pagi ini (Selasa, 4/3).
PPP sendiri, sambungnya, sudah menetapkan tujuh nama sebagai bakal calon yang diputuskan dalam Musyawarah Kerja Nasional PPP yang digelar di Grand Preanger Hotel, Bandung, pada 7-9 Februari lalu.
Ketujuh bakal calon itu, jelasnya, akan dihadirkan dalam forum terbuka, yang tidak hanya dihadiri terbatas struktur dan anggota partai, tapi masyarakat luas. Dalam forum itu nanti akan didengarkan pemikiran, serta visi-misi setiap bakal calon. "Kita masih matangkan teknisnya. nanti akan sampaikan," jawab Arwani saat ditanya kapan forum terbuka yang menghadirkan para bakal capres itu akan digelar.
Tujuh balon capres PPP adalah Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali; mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla; dan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Selebihnya, Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin; mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Khofifah Indar Parawansa; Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia, Isran Noor; dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddique.
Sebelumnya direncanakan, forum terbuka itu mulai dilangsungkan pada Sabtu (1/3) kemarin dengan menghadirkan Jusuf Kalla sebagai orang pertama. Namun, batal.
[zul]
BERITA TERKAIT: