Ingat, Dulu Hasil Survei SMRC yang Dijadikan Alat untuk Jatuhkan Anas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 03 Maret 2014, 16:38 WIB
Ingat, Dulu Hasil Survei SMRC yang Dijadikan Alat untuk Jatuhkan Anas
tri dianto
rmol news logo Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pada awal Februari 2013 tahun lalu dijadikan sebagai alat untuk mendesak Anas Urbaningrum mundur yang saat itu masih menjabat Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

Alasannya, dugaan kasus Hambalang yang membelit Anas mempengaruhi kepercayaan masyarakat kepada partai tersebut sehingga elektabilitas partai pemenang Pemilu 2009 itu hanya 8,3 persen.

Hal itu diingatkan kembali oleh loyalis Anas, Tri Dianto, saat menanggapi pernyataan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, SBY, bahwa elektabilitas Demokrat saat ini menggembirakan, berada di peringkat ketiga. Hasil survei yang disebut SBY kemarin pada acara konvensi Demokrat itu belakangan terungkap ternyata berasal dari SMRC.

Karena itulah, Tri Dianto tidak percaya dengan klaim SBY dan hasil survei SMRC tersebut bahwa Demokrat sudah berada di posisi ketiga dengan elektabilitas sekitar 10 persen.

"Saya kira survei yang dilakukan SMRC itu fiktif. Karena kita tahu siapa itu SMRC. Saya meragukan kredibilitas lembaga ini. Kita tahu dulu lembaga ini digunakan alat menurunkan Anas Urbaningrum," jelas Tri Dianto kepada Rakyat Merdeka Online (Senin, 3/3).

Nah sekarang, sambung Tri, saat ramai-ramai lembaga survei menempatkan elektabilitas Partai Demokrat di bawah 5 persen, SMRC kembali digunakan sebagai penolong. "Jadi jangan-jangan lembaga ini didanai oleh Partai Demokrat khususnya Ketua Umum, Susilo Bambang Yudhoyono," jelas Tri.

Lebih jauh menurut mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap ini, adalah mimpi kalau Partai Demokrat sekarang berada di urutan nomor 3. Menurutnya hal itu tidak mungkin karena rakyat sudah cerdas dan pintar tahu kalau partai tersebut bukan lagi partai bersih. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA