"Sebagian sudah ada mengirim surat resmi, sebagian ada yang fax, ada yang janji nanti malam kirim jawaban," ujar salah seorang penggagas KBPI, Hamdi Muluk kepada
Rakyat Merdeka Online (Jumat, 28/2).
Dari jawaban-jawaban tersebut, ada yang bersedia menerima tantangan, bahkan siap kalau diajukan sebagai calon presidne atau calon wakil presiden. Sementara yang lain, bersedia mengurus negeri ini tapi tidak dalam posisi sebagai calon presiden.
"Kalau (untuk jadi) menteri bolehlah. Ada begitu jawabannya. Kapan pun saya bersedia dipanggil serta diminta sumbangsih tenaga dan pikiran untuk bangsa ini. Itu (jawaban) yang paling banyak," imbuhnya.
Namun, Hamdi Muluk masih enggan merinci siapa saja yang sudah menjawab tantangan tersebut. Karena pihak KBPI masih menunggu tokoh lain yang belum memberikan jawaban sampai tengah malam nanti pukul 00.00, mengingat batas terakhir adalah hari ini pada 28 Februari 2014. "Kita tunggulah nanti," ungkapnya.
Dia menjelaskan, nama-nama yang bersedia maju di Pilpres akan diumumkan pada 3 Maret mendatang. Setelah itu, pihaknya akan memberikan panggung kepada tokoh-tokoh tersebut untuk menyampaikan gagasan mereka dalam membangun negeri ini.
"Kita akan kasih prioritas. Misalnya, lima orang yang menerima tantangan utama menjadi calon presiden dan calon wakil presiden kita carikan panggung untuk mengemukakan gagasannya, entah itu di media massa atau di rumah kebangsaan. Kita lakukan uji publik," imbuhnya.
Dengan cara itu, masyarakat akan tahu apa visi-misi dari tokoh tersebut. "Kita sosialisasikan gagasannya kepada masyarakat. Karena stakeholder bangsa ini masyarakat. Biar orang partai juga melihat," tandasnya.
Pada 13 Februari lalu, KBPI menantang 19 tokoh untuk bersedia maju di Pilpres 2014 ini. Mereka adalah Tri Rismaharini (Walikota Surabaya), Ridwan Kamil (Walikota Bandung), Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng), Suyoto (Bupati Bojonegoro) dan Rustriningsih (mantan Wagub Jawa Tengah). Mereka dari kalangan dari birokrat atau kepala daerah.
Sementara dari kelompok penggiat sosial Jusuf Kalla (mantan Wapres), Tri Mumpuni (wirausaha sosial) dan Khofifah Indar Parawansa (Ketua Umum PP muslimat NU). Dari intelektual ada dua akademisi UI Imam B. Prasojo dan Faisal Basri serta pakar bidang teknologi informasi Onno Widodo Purbo.
Selain dari unsur kepala daerah, aktivis sosial, dan intelektual, KBPI juga menjaring dari kelompok pengusaha. Mereka adalah Dr Taher (Bos Mayapada), Agung Prasetyo (CEO Kompas Gramedia), Chairul Tanjung (Trans Group), Sri Mulyani (World Bank), Ignatius Jonan (PT KAI), Emirsyah Sattar (Garuda Indonesia), Sudhamex (Garuda Food) dan Beti Alisyahbana (IBM Asia Pasifik).
[zul]
BERITA TERKAIT: