Daripada Wajib Militer, Lebih Baik Indonesia Terapkan Bela Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 14 Februari 2014, 15:24 WIB
Daripada Wajib Militer, Lebih Baik Indonesia Terapkan Bela Negara
ilustrasi
RMOL.  Indonesia belum siap menjalankan program wajib militer karena belum tersedia anggaran yang besar. Selain itu, program wajib militer tidak cocok dengan nuansa budaya demokrasi Pancasila.

Demikian disampaikan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman dalam keterangannya yang diterima sesaat lalu (Jumat, 14/2).

Daripada wajib militer, menurutnya, lebih baik menerapkan bela negara untuk membangun rasa cinta tanah air di kalangan masyarakat sekaligus menumbuhkan kedisipilan.

Lebih jauh, dalam menjalankan program bela negara itu, peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Hayono Isman  akan membuka markas komando distrik militer (Kodim) dan komando resor militer (Korem) bekerja sama dengan pihak sekolah.

Dengan itu, para siswa sekolah bisa mendapatkan akses sarana prasarana milik TNI untuk berlatih baris berbaris atau melatih kedisiplinan. "Suatu waktu Indonesia bisa memiliki sumber daya manusia tidak kalah dengan Korea Selatan dan Singapura," demikian anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR RI itu. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA