Pasalnya, menurut Hatta, pemerintah perlu memberikan insentif terhadap perusahaan yang membangun infrastruktur untuk daerah.
"Kalla Group milik Pak Jusuf Kalla patut jadi contoh. Belum memulai proyeknya namun masyarakat sekitar sudah menikmati manfaatnya. Perusahaan seperti ini perlu mendapat insentif atau kemudahan dari pemerintah,†kata Hatta Rajasa.
Usulan pemberian insentif itu disampaikan Hatta dalam sambutannya pada ground breaking 6 proyek strategis yang dibangun di Provinsi Sulawesi Barat kemarin, seperti disebutkan dalam rilis yang diterima dari Media Officer M. Jusuf Kalla, Husain Abdullah pagi ini.
Enam proyek yang dimulai pengerjaannya di Sulbar ini, diantaranya PLTA Timbuan 450 MW, milik Kalla Group dengan nilai investasi mencapai 9 triliun rupiah, jalan tol Kota Mamuju-Bandara, pabrik minyak sawit, dan pengantongan semen Bosowa.
Sementara Kalla Group telah memulai proyek dengan membuka akses jalan beton sepanjang 85 km antara Salobatu-Kalumpang dan Karama, Sulawesi Barat.
Sebelumnya, Kalla Group telah mengoperasikan PLTA Poso II yang memiliki daya 180 megawatt (MW) tahun lalu. PLTA yang dibangun oleh tangan anak bangsa ini sudah mmensuplai listrik di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Pegoperasian PLTA Poso diperkirakan mampu menghemat sibisidi listrik hingga Rp 2 triliun per tahun. Angka tersebut berasal dari penghematan anggaran negara yang harus dikucurkan untuk membeli bahan bakar bila pembangkit listrik menggunakan diesel.
[zul]
BERITA TERKAIT: