"Dibawah duet Pak SBY dan Ibas, kekuatan PD malah
mretheli alias rontok. Ini berarti pula bahwa kendati Pak SBY tetap sebagai 'primus inter pares' dalam partai ini, tetapi pengaruhnya pun sudah mengalami kemerosotan," ujar pengamat politik senior AS Hikam, (Rabu, 5/2).
Kemorosotan citra Partai Demokrat ini bukan karena kharisma SBY yang mengalami erosi, tetapi karena elan partai dan para elitnya berangsur pudar sementara sistem organisasi dan manajemennya tetap rapuh.
"PD di masa akhir pemerintahan Pak SBY kehilangan
raison d'etre-nya, dan para
fans beliau pun berlomba mencari pegangan agar selamat. Mirip tingkah para penumpang kapal yang hampir karam gara-gara ditinggal sang nakhoda," beber Hikam.
Lebih jauh menurut Hikam, seandainya Pramono Edhi Wibowo (PEW) lebih awal 'digroom' alias dibentuk sebagai pewaris tahta di partai tersebut, ceritanya mungkin agak lain. Namun, itulah nasib kekuasaan yang berpusat dan bersumber pada kharisma. "Ia tidak bisa diprediksi kesinambungannya dan acap kali mengalami kebuntuan dalam soal suksesi," sambung Hikam.
Dalam kultur politik Jawa, kekuasaan itu digambarkan dengan benda yang bernama wahyu yang akan jatuh kepada siapapun yang sudah dihinggapinya. Karenanya, kadang tak terduga. Kekuasaan, bukanlah suatu kapasitas yang bisa dipelajari, dipelihara, diperebutkan, dan dikembangkan secara rasional, tetapi diwarisi dan diperoleh dengan kekuatan pribadi yang kharismatik. "Dan ketika 'wahyu' itu meninggalkan PD, maka sirna hilang kertaning partai Mercy itu juga," tandas Hikam.
Hikam menjelaskan itu menanggapi pernyataan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman yang menyarankan Demokrat harus menghilangkan ketergantungan dari nama besar SBY.
Menurut Hikam, walaupun secara substantif pandangan Hayono Isman itu benar, namun secara kultural dan pragmatis, Partai Demokrat tak mungkin bertahan lama tanpa figur SBY. Alasannya, Demokrat memang sejak lahirnya bukan dimaksudkan untuk menjadi partai kader, seperti PKS, tetapi benar-benar partai untuk mobilisasi dukungan bagi figur SBY. (Klik:
Berbeda dengan PKS, Demokrat Tak Dimaksudkan Menjadi Partai Kader).
[zul]
BERITA TERKAIT: