Tujuannya agar fungsi utama TMR sebagai area konservasi dapat tetap dilakukan. Untuk itu, pihak TMR akan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan penataan manajemen yang lebih baik.
"Setiap Senin satwa akan mendapat hari libur. Jadi tidak akan dapat dikunjungi masyarakat. Dewan pengawas TMR akan menggunakan waktu libur tersebut untuk melatih dan meningkatkan pelayanan kepada publik," jelas Dewan Pengawas TMR, Hashim Djojohadikusumo dalam keterangan tertulis yang diterima Rakyat Merdeka Online, Senin (3/2).
Hashim menjamin para pelatih atau trainer yang bekerja untuk TMR nanti benar-benar ahli dibidangnya. Dengan demikian, kualitas SDM TMR Ragunan akan meningkat. Target pengelolaan TMR menjadi kebun binatang berkelas internasional pun dapat tercapai.
Menurut Hashim, keputusan ini dikeluarkan sesuai dengan kesepakatan dalam dialog publik yang dilaksanakan pada 8 Oktober 2013 lalu. Salah satu poin hasil rapat tersebut menyebutkan bahwa Dewan Pengawas TMR memberi perhatian pada kesejahteraan satwa. Bentuk perhatian itu di antaranya dengan mengatur pakan satwa, mengatur jadwal libir bagi satwa dan mengendalikan polutan suara agar tidak mengganggu satwa.
"Keputusan libur bagi satwa ini sangat tepat dan Gubernur DKI pun sangat setuju dengan ide ini," katanya.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Taman Margasatwa Ragunan (TMR) diliburkan setiap hari Senin dari pengunjung. Kebijakan ini resmi berlaku per 3 Februari 2014. 
BACA JUGA: