Dilaporkan Mahfud MD ke Bareskrim, Jazuli Merasa Didahului

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 24 Januari 2014, 20:09 WIB
Dilaporkan Mahfud MD ke Bareskrim, Jazuli Merasa Didahului
Ahmad Jazuli Abdillah
rmol news logo Ahmad Jazuli Abdillah kembali menyambut baik pengakuan Mahfud MD. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengaku bertemu Gubernur Banten Ratu Atut saat menonton pertandingan final sepak bola piala AFC antara Indonesia melawan Malaysia pada November 2011 di Gelora Bung Karno, Jakarta.

"Alhamdulillah, akhirnya beliau ngaku bertemu Atut," jelas Jazuli kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Jumat, 24/1).

Sementara soal langkah Mahfud yang melaporkannya ke Bareskrim Polri siang tadi, Juru Bicara pasangan cagub dan cawagub Pilkada Banten tahun 2011 (Wahidin Halim-Irna Narulita) ini tidak mempersoalkan. Bahkan, dia merasa tersanjung. "Saya tersanjung dong. Mahfud MD seorang Gurubesar Ilmu Hukum, calon presiden pula melaporkan saya yang bukan siapa-siapa," jelasnya.

Meski begitu, dia menjelaskan, pada awalnya juga bermaksud melaporkan Mahfud ke Kepolisian. Karena sebelumnya Mahfud menyebutnya sebagai binatang dan kafir.

"Kita bukan tidak suka Mahfud. Tapi membenci orang yang jumawa. Kita hanya bermaksud untuk saling mengingatkan, jangan sombong. Tapi dia lebih dulu (melaporkan ke Polisi), nggak apa-apa. Tapi harus diingat, saya kan hanya bilang ada dugaan," ungkapnya.

Atas laporan Mahfud itu, dia mengaku sudah banjir dukungan dari sejumlah pengacara, yang siap mendukung. Dukungan bukan hanya datang dari orang membenci, namun dari pihak-pihak yang selama ini suka terhadap Mahfud. "Orang yang awalnya suka Mahfud, juga support saya. Karena mereka tidak menyangka Mahfud seperti itu. Tapi yang jelas, saya tidak takut sama siapapun, termasuk ke Mahfud. Saya takut kepada Tuhan," tandasnya.

Siang tadi, Mahfud mengakui pada 21 November 2011 dirinya menonton pertandingan sepak bola di stadion GBK. Saat itu dia juga bertemu dengan banyak pejabat VVIP lain, seperti Andi Mallarangeng selaku Menteri Pemuda dan Olah Raga saat itu, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua DPR Marzuki Alie, dan Menko Kesra Agung Laksono. "Nonton semua, dan saya bersalaman dengan mereka," katanya.

Meski melihat Ratu Atut, Mahfud menegaskan tidak berbincang-bincang dengan Gubernur Banten itu dalam kesempatan tersebut. "Saya duduk di belakang karena terlambat, dia (Atut) duduk di depan," ujarnya.

Ia tegaskan, tuduhan kepada dirinya bertemu Ratu Atut di GBK dalam rangka mengatur perkara penanganan sengketa pilkada Banten adalah fitnah besar. Vonis atas sengketa Pilkada Banten itu  memang dibacakan keesokan harinya, 22 November 2011. Namun, minimal tiga hari sebelum putusan, materi sengketa tidak bisa lagi didiskusikan. "Sudah selesai diketik, dibaca pada tanggal 22 November. Dan itu (saat di GBK) di depan ribuan orang, tidak mungkin bicara perkara," tegas Mahfud. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA