"Jika terjadi mutasi tersebut, Ind Police Watch (IPW) berharap, Kapolda Metro Jaya yang baru harus benar-benar paham dan menguasai lalulintas. Artinya, selain pernah menjadi Kapolda di daerah lain dan menguasai antisipasi serta deteksi dini dalam hal kamtibmas, Kapolda Metro Jaya ke depan perlu menguasai manajemen dan rekayasa lalulintas," jelas Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane pagi ini (Selasa, 21/1).
Sebab, permasalahan kemacetan lalulintas Jakarta merupakan permasalahan yang terus tumbuh, sehingga Kapolda sebagai pemimpin yang membawai polisi lalulintas di Jakarta senantiasa bisa mencarikan solusinya. Kapolda harus bisa bekerja sama dengan Gubernur mengatasi kemacetan lalulintas Ibukota yang kian parah.
"Persoalan lalulintas Jakarta saat ini ialah, ada lebih 30 titik kemacetan, selain itu waktu tempuh dari satu titik menuju ke titik lain di dalam kota Jakarta semakin hari semakin lama, dan waktu tunda di masing-masing titik kemacetan semakin panjang. Akibatnya, kualitas udara dan kualitas hidup masyarakat Jakarta makin hari makin turun," beber Neta.
Melihat situasi ini, prioritas utama Kapolda Metro Jaya ke depan adalah membenahi lalulintas Jakarta, baru kemudian menjaga situasi Kamtibmas dan melakukan pencegahan serta mengungkap kejahatan. Soalnya, makin parahnya kemacetan Jakarta semakin menimbulkan ekonomi biaya tinggi bagi warga ibukota.
"Berkaitan dengan itu Kapolda Metro Jaya ke depan harus berpengalaman dalam menginventarisasi infrastruktur transportasi, menginventarisasi kinerja operasional lalu lintas, dan mampu menganalisis kondisi lalulintas untuk kemudian mampu mengatasi kemacetan Jakarta yang kian parah," demikian Neta.
[zul]
BERITA TERKAIT: