Bahkan bisik-bisik di antara elit partai, mereka sudah sepakat bagaimana caranya agar bisa menjadi calon wakil presiden, pasangan Jokowi, sapaan akrab Gubernur DKI Jakarta itu, pada Pilpres 2014 mendatang.
"Bisa-bisa Pemilu Presiden 2014, tidak ada calon yang berani maju melawan Jokowi," jelas Board of Advisors CSIS, Jeffrie Geovanie, (Selasa, 7/1).
Padahal, menurut Jeffrie, kalau mau kreatif, seharusnya partai-partai berani mengajukan capres alternatif seperti Artidjo Alkostar. Figur Hakim Agung itu jelas sudah teruji hidup lurus dan jujur.
"Bukankah saat ini masyarakat merindukan figur seperti itu," sambung
founder The Indonesia Institute ini.
"Kita tunggu saja adakah partai yang berani mencapreskan Artidjo Alkostar. Kalau ada yang berani, maka partai tersebut akan melejit suaranya di Pemilu 2014," demikian Jeffrie.
Artidjo Alkostar selama ini dikenal sebagai Hakim Agung yang sangat tegas dalam memutus kasus-kasus, utamanya terkara korupsi, di tingkat kasasi. Salah satunya, bersama MS Lumme dan Mohammad Askin, Artidjo memperberat hukuman Angelina Sondakh dari 4 tahun 6 bulan menjadi 12 tahun penjara.
Karena itu tak ayal, di kalangan koruptor, Artidjo dikenal sebagai hakim
killer kala menangani perkara tingkat kasasi. "Karena putusannya pasti bertambah,†jelas mantan terpidana kasus suap cek pelawat, Agus Condro, kepada sebuah media.
[zul]
BERITA TERKAIT: