Indonesia Turut Berduka atas Meninggalnya Nelson Mandela

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 06 Desember 2013, 10:23 WIB
Indonesia Turut Berduka atas Meninggalnya Nelson Mandela
Marty Natalegawa/net
rmol news logo Nelson Mandela merupakan inspirasi bagi dunia. Presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan itu telah menggerakkan semangat negara-negara berkembang untuk melawan rasisme dan ketidakadilan.

"Seorang tokoh yang menjadi inspirasi di seluruh pelosok dunia, khususnya negara berkembang, untuk menentang rasisme, kolonialisme dan berbagai bentuk ketidakadilan lainnya," jelas Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa dalam siaran persnya, Jumat (6/12).

Karena itu, Bangsa Indonesia turut berduka atas meninggalnya pemenang nobel Perdamaian tersebut. Mewakili Indonesia, Menteri Marty menyampaikan ucapan belasungkawa atas kepergian tokoh anti apartheid tersebut.

"Kita semua merasakan duka yang sangat mendalam atas wafatnya seorang tokoh dan pejuang yang secara teguh dan prinsipil menentang kebijakan apartheid yang keji," demikian Marty.

Nelson Mandela tutup usia di Johannesburg, Afrika Selatan (Afsel) pada Kamis (5/12) malam waktu setempat. Kabar meninggalnya Mandela diumumkan langsung oleh Presiden Afsel, Jacob Zuma melalui siaran televisi.

Mandela yang meninggal dunia dalam usia 95 tahun itu rencananya, Mandela akan dimakamkan dalam upacara kenegaraan pada Sabtu (7/12) besok. Peraih Nobel Perdamaian biasa disapa Madiba itu akan disemayamkan di Pretoria. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA