Demikian disampaikan politikus muda Partai Hanura Endang Tirtana saat mengunjungi Kampuang Surantiah Hulu, Nagari Lubuak Aluang, Padang Pariaman kemarin.
Ketika calon anggota DPR RI dari dapil Sumatera Barat II ini berkunjung, masyarakat sedang menjalankan tradisi Mendoa Kapalo Banda, artinya masyarakat berdoa tanda syukur atas selesainya pembangunan irigasi. Acara Mendoa Kapala Banda ini ditandai dengan menyembelih kambing di hulu irigasi.
"Tradisi ini sangat luar biasa, patut dilestarikan. Acara ini menandakan masyarakat cukup arif bersahabat dengan lingkungan di saat bumi sedang mengalami krisis lingkungan atau sekarat. Tentunya, dengan doa bersama ini, diharapkan akan ada berkah dari Tuhan yang Maha Kuasa dalam melanjutkan penggarapan lahan sawah yang selama ini susah dapat air," jelas Endang.
Mata pencaharian warga kampung tersebut memang bertani. Sehingga sumber mata air menjadi kebutuhan mendasar mereka dalam berusaha. "Dengan itu dimulailah air mengalir untuk disalurkan ke seluruh sawah," jelas Endang, yang datang didampingi caleg Hanura untuk Provinsi Sumatera Barat Al-Jufri dan tokoh masyarakat, Datuak Gindo Marajo.
Kunjungan Endang dan Al-Jufri ini adalah bagian dari menjaring atau menjemput aspirasi masyarakat di daerah-daerah terpencil.
Kampuang Surantiah Hulu memang terpencil. Untuk menuju kampung terebut juga agak sulit sebab infrastruktur jalan yang tidak memadai. Karena itu wajar jika warga kampung tersebut secara ekonomi kurang mampu. Pasalnya, Geliat ekonomi akan tumbuh, jika ada akses infrastruktur yang baik.
"Kehadiran kami sebagai bentuk kepedulian dalam menyikapi persoalan masyarakat di daerah-daerah yang tertinggal secara pembangunan," jelas Endang, yang memiliki
tagline "Piliah Anak Kampung" ini.
Warga sendiri sangat senang atas kehadiran kedua caleg tersebut. Mereka menaruh harapan, jika terpilih keduanya bisa memperjuangkan pembangunan infrastruktur jalan ke kampung mereka.
[zul]
BERITA TERKAIT: