"Mereka yang mengaku akademisi USU itu sebenarnya tidak berpikir secara akademis. Mereka hanya mencari parhatian, tapi tidak direspons publik. Buktinya tidak mendapat dukungan riil," jelas tokoh muda asal Sumut, yang tinggal di Jakarta, Syahrul Efendi Dasopang, kepada
Rakyat Merdeka Online (Minggu, 1/12).
Gagasan Sumut Merdeka yang disebut karena kekecewaan terhadap sejumlah produk aturan Pemerintah Pusat yang cenderung memilihara kemiskinan dan kebodohan, dia menegaskan, tidak rasional. Menurutnya Sumut tidak maju karena kesalahan elit di tingkat lokal itu sendiri.
"Itu (karena) masalah elit lokal, yang korup, bukan soal tidak adilnya jatah dari Pusat untuk Sumut. Apalagi Sumut terkenal dengan korupsi," ungkap Direktur The Indonesian Reform Institute ini.
Dia menampik, wacana Sumut Merdeka ini sudah lama berkembang. Berbeda dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dahulu yang memang tidak tiba-tiba mencuat.
"Jadi harus diusut ini kenapa tiba-tiba mereka menyuarakan Sumut Merdeka. Apakah ada hubungan dengan usulan pemekaran provinsi, atau ada kompetisi lokal, harus dicari apa motifnya, dan siapa pemodalnya. Usul pemekaran provinsi saja ditolak, apalagi merdeka," demikian mantan Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini.
[zul]
BERITA TERKAIT: