Perasaannya itu ia ungkapkan melalui sebuah surat terbuka yang ia posting di blognya http://lairesiwi.wordpress.com.
"Saya akan dukung dia untuk terus berusaha bertanggung jawab kepada RW dan keluarganya. Dan sebisa mungkin saya akan selalu mendampingi ayah saya. Biar bagaimana pun, saya tetap bagian dari hidup ayah saya dan tak ada siapa pun yang ia miliki kecuali saya dan ibu saya," tegas Laire Siwi Mentari seperti dikutip dari blognya hari ini (Sabtu, 30/11).
Kemarin, mahasiswi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia berinisial RW (22) melaporkan penyair ternama itu ke Kepolisian atas tuduhan pemerkosaan.
"Sekali lagi, ini tidak mudah untuk saya dan keluarga. Semua orang berhak kecewa bahkan marah kepada ayah saya. Bahkan saya, sebagai anak, berhak seribu kali lipat lebih marah dari siapa pun. Tapi kemarahan saya tidak akan mengubah kondisi menjadi lebih baik. Setelah marah, lalu apa?" ucapnya.
"Perlu disadari bahwa ada anak berumur 22 tahun sedang depresi menghadapi hidup. Ada janin yang sebentar lagi lahir. Dan ini juga pada akhirnya harus menjadi tanggung jawab saya untuk menguatkan RW dan calon adik saya," sambungnya.
Karena itu, dia memohon doa dari seluruh teman yang sebesar-besarnya supaya dia dan ibunya kuat menghadapi hal tersebut.
"RW dan janinnya juga senantiasa diberi kesehatan. Semoga semua ini cepat selesai dan tak ada kepentingan-kepentingan pihak tertentu yang memainkan masalah ini hingga bertambah rumit," ungkapnya.
"Dan, jika berkenan, mohon untuk tidak menggunakan kata-kata kasar untuk menanggapi masalah ini. Tidak untuk membela siapa pun, tapi setidaknya untuk menjaga perasaan kedua keluarga. Terima kasih sebesar-besarnya kepada para sahabat dan keluarga. Baik buruknya perlakuan kalian kepada kami, justru semakin menguatkan cinta keluarga kami," tandasnya.
[zul]