Demikian disampaikan Jurubicara Presiden bidang Luar Negeri, Teuku Faizasyah, saat berbincang dengan
Rakyat Merdeka Online pagi ini (Rabu, 20/11).
"Beliau mendapatkan banyak pertanyaan dari komunitas sosial. Beliau merasa ada keperluan untuk menyampaikan statemen beliau melalui media sosial sehingga mereka yang tidak terjangkau media televisi atau cetak dapat juga mengetahui apa yang jadi pemikiran beliau dan posisi beliau sebagai presiden," ujarnya.
Sikap Presiden SBY yang berkicau melalui Twitter disayangkan banyak kalangan. Karena ini adalah masalah kedaulatan negara. Masyarakat semakin kesal, karena yang menyangkut dirinya, misalnya tudingan dekat dengan Bunda Putri, SBY marah dan langsung menyampaikan keterangan pers.
"Saya melihat tidak bisa diperbandingkan seperti itu ya. Kalau kita melihat hubungan antarnegara, ada kebiasaan yang menjadi hukum dalam hubungan diplomasi. Hukum kebiasan ini menjadi rujuan kepala negara dimana pun. Jadi tidak bisa diperbandingkan dengan masalah yang bersifat politik dalam negeri," jelas Teuku.
Untuk kasus yang menyangkut masalah pribadi, memang harus diklarifikasi secara langsung untuk menghindari fitnah dan agar tidak terjadi pemutarbalikan fakta. "Itu lah yang mendorong beliau (SBY) untuk segera menyampaikan informasi. Sedangkan dalam hubungan antarnegara, segala sesuatunya harus terukur, implikasi ke depannya juga harus dipikirkan," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: