Dubes Nadjib Riphat sendiri sudah tiba di Tanah Air tadi malam. Dia mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta (BSH), Tangerang, Banten, pada pukul 19.30 WIB. Dubes Najib diminta pulang dari Canberra untuk menjelaskan soal penyadapan yang dilakukan Intelijen Australia terhadap pejabat Indonesia.
Informasi tentang penyadapan ini dilontarkan oleh Edward Snowden, seorang mantan pegawai di Badan Keamanan Amerika Serikat (NSA) kepada
The Guardian, harian berpengaruh di Inggris. Koran itu menyebut daftar pejabat tinggi Indonesia yang disadap oleh Intelijen Australia.
The Guardian mengutip sebuah slide
powerpoint yang dikeluarkan Direktorat Sinyal Australia (ADS). Statusnya “top secret†atau sangat rahasia.
Slide memaparkan nama pejabat dan jenis ponsel yang disadap. Di bagian bawah slide tertulis
slogan Kementerian Pertahanan Australia:
Reveal their secrets-protect our own (ungkap rahasia mereka dan jaga rahasia negara). Slide lainnya ada lagi. Judulnya
Indonesian President Voice Event.
Isinya, grafik data daftar telepon yang dihubungi dari ponsel Nokia E90, yang diklaim sebagai nomor Presiden SBY. Data itu diambil selama 15 hari pada Agustus 2009. Selain SBY dan Ibu Ani, tujuh pejabat lainnya adalah Wapres Boediono, mantan Wapres Jusuf Kalla, Dino Patti Djalal (saat itu Jubir Presiden), Hatta Rajasa, Sri Mulyani (mantan Menteri Keuangan), Widodo AS (mantan Menkopolhukam), Sofyan Djalil (mantan Menteri BUMN).
[zul]
BERITA TERKAIT: