"Kerukunan umat beragama tidak datang dgn sendirinya. Kita semua, termasuk para pemuka agama, harus bekerja keras menjaganya," ujar SBY yang dikutip dari akun Twitter-nya (Kamis, 14/11).
Menurut SBY, dialog dan silaturahim antar umat beragama penting, meski kelompok ekstrim di agama manapun, biasanya tidak mau berdialog. Para pemimpin umat dan pemuka agama harus terus mengurangi ekstrimitas dalam beragama, guna mencegah konflik dan kekerasan.
"Benturan & kekerasan bisa dicegah bila pemerintah, Polri, TNI, pemuka agama & tokoh masyarakat di daerah peduli & bekerja bersama-sama," kicau SBY.
Karena itu, SBY mengingatkan, para pemimpin, termasuk pemuka agama, harus memberi dan menjadi contoh untuk senantiasa hidup rukun bersama umat agama lain. Pemimpin dan pemuka agama harus menjaga kata-kata, sikap dan tindakan agar tidak memanaskan situasi bahkan memprovokasi.
"Janganlah kita korbankan rakyat utk kepentingan pribadi, kepentingan politik & kepentingan lain. Sekali lagi mari kita cegah kekerasan," cuitnya lagi.
Kepala Negara mengakui, Indonesia negara majemuk, sehingga rawan konflik. "Mari kita upayakan selesaikan setiap perbedaan & pertentangan secara damai," tutupnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: