Justru Bahaya kalau Media Tak Berpihak pada Pemilu 2014

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/muhammad-q-rusydan-1'>MUHAMMAD Q RUSYDAN</a>
LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN
  • Senin, 07 Oktober 2013, 17:19 WIB
rmol news logo Media bukan seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI). Karena itu, adalah hal yang wajar kalau media menunjukkan keberpihakannya dalam Pemilu.

Demikian disampaikan Wakil Pimpinan Redaksi Rakyat Merdeka Online, Aldi Gultom, dalam diskusi publik "Peranan Media Mencerdaskan Masyatakat dalam Pemilu 2014" di Cikini, Jakarta, Senin (7/10).

"Media punya pilihan politik. Itu harus. Dan tidak ada larangan seperti TNI. Secara subjektif media isinya manusia yang punya pikiran dan nurani. Jadi tidak bisa disalahkan kalau media mengajak masyarakat memilih seperti apa yang mereka inginkan," jelas Aldi.

Lebih lanjut Aldi mengungkapkan potensi terjadinya pembiaran fakta jika media tidak memiliki keberpihakan.

"Media tidak bisa netral dan tidak boleh. Kalau netral bisa terjadi pembiaran fakta yang justru menjadi tidak menjalankan fungsinya untuk mengarahkan masyarakat untuk memilh," imbuhnya.

Mengenai pembelajaran politik, Aldi menjelaskan jika dengan jumlah media yang beragam dengan masing-masing idealismenya menjadi arena pembelajaran sendiri bagi masyarakat. "Media ada ratusan dan menjalankan masing-masing idealismenya. Disitulah masyarakat melakukan pembelajaran politik," pungkas Aldi. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA