"Itu memang menjadi perhatian kita, penurunan pertumbuhan ekonomi China dapat memberikan dampak terhadap perekonomian di kawasan," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Kamis (18/7).
Namun, kata Hatta, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi China belum mempengaruhi permintaan dan harga barang komoditas ekspor dari Indonesia masih cukup kompetitif. Hatta tetap optimis komoditas yang diekspor cukup kuat daya saingnya, seperti crude palm oil.
Sebelumnya, laporan terbaru Bank Pembangunan Asia (ADB) telah menurunkan proyeksi pertumbuhan 2013 di kawasan Asia karena kondisi ekonomi China yang melemah, menjadi 6,3 persen dari 6,6 persen. Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 dari sebelumnya sebesar 6,2 persen menjadi 5,9 persen akibat masih adanya pelemahan konsumsi domestik dan penurunan ekspor.
Hatta mengatakan selama belum ada penurunan nilai ekspor akibat gejolak yang terjadi di kawasan, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 masih dipertahankan pada angka 6,3 persen.
[dem]
BERITA TERKAIT: