Media tersebut pada Sabtu (13/7) kemarin memberitakan perihal Gubernur Gorontalo, Sulawesi Utara, Rusli Habibie yang memerintahkan bawahannya untuk mengganti asisten perempuan mereka dengan laki-laki menyusul banyaknya serangkaian perselingkuhan yang terjadi.
"Saya menerima masukan bahwa banyak kepala kantor pemerintah di sini terlibat dalam perselingkuhan dengan asisten perempuan mereka," ujar Rusli Habibie.
Jelas Habibie, pejabat seperti Kepala Dinas memperlakukan sekretaris perempuannya jauh lebih baik daripada istri-istri mereka sendiri. Mereka (sekretaris perempuan) diberikan hadiah dari perjalanan dinas seperti parfum atau tas bermerek, sementara istri mereka tidak mendapatkan apa-apa.
"Untuk alasan ini, saya memerintahkan mereka untuk menggantikan asisten perempuan mereka dengan laki-laki atau dengan perempuan tua yang tidak lagi menarik," tambahnya.
Habibie yakin bahwa bawahannya akan mengikuti instruksinya, meskipun tidak akan ada hukuman bagi mereka yang tidak mematuhi.
"Ini adalah sanksi moral. Saya cukup yakin mereka akan mengikuti pesanan saya, dan mereka semua akan mendapatkan asisten laki-laki segera," katanya, menambahkan bahwa ada sekitar 50 pejabat senior di provinsinya telah mempekerjakan asisten perempuan.
Tahun lalu, pemerintahan Gorontalo menuntut 3.200 PNS laki-laki untuk mentransfer gaji bulanan mereka ke rekening bank istri mereka untuk menekan angka perselingkuhan.
[rsn]
BERITA TERKAIT: