"Bomnya sangat kuat sehingga menghancurkan truk. Sepuluh tentara berada di truk. Delapan tewas dan dua lainnya terluka," kata Kolonel Pramote Promin sebagaimana dilansir AFP (Sabtu, 29/6).
Selain itu, katanya, dua pengendara motor yang berada di belakang truk juga ikut terluka dalam ledakan itu.
Insiden ini terjadi beberapa hari setelah pemerintah menolak gencatan senjata pada Selasa (25/6), menjelang hari libur Ramadhan yang dimulai awal bulan depan.
Barisan Revolusi Nasional (BRN), yang merupakan salah satu kelompok pemberontak tertua yang beroperasi di Thailand Selatan, mengusulkan gencatan senjata untuk pada bulan Ramadhan, yang dimulai sekitar 10 Juli. Mereka menuntut pembebasan semua tahanan dan mengusulkan agar Malaysia menjadi mediator.
Namun, pemerintah menolak hal tersebut.
[ysa]
BERITA TERKAIT: