Ia tak sungkan mempelihatkan keengganannya terhadap gaya hidup mewah dan glamour.
Itu juga sebabnya mengapa pada hari Sabtu lalu (22/6) Paus Fransiskus tidak menghadiri sebuah konser musik yang diselenggarakan di Vatikan dan dihadiri kaum elit Roma. Kursi putih yang disediakan untukPaus Fransiskus dibiarkan kosong. Sementara kursi untuk para kardinal di sisi kiri dan kanan terlihat penuh.
Beberapa saat sebelum konser dimulai seorang kardinal membacakan pengumuman yang intinya mengatakan bahwa Paus Fransiskus tidak bisa hadir karena sudah ada komitmen lain yang tidak bisa ditunda.
Konser tersebut dijadwalkan beberapa waktu lalu sebelum Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai Paus menggantikan Paus Benediktus yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan.
"Kejadian ini membuat kami terkejut," ujar seorang kardinal kepada jurnalis
Reuters Philip Pullela.
"Kami semua sedang dalam periode saling mengenal (
growing pain. Beliau masih belajar bagaimana caranya menjadi Paus, dan kami masih belajar bagaimana ia ingin sesuatu dikerjakan," ujar sang kardinal yang tidak inigin namanya disebutkan.
Di Argentina, sambung kardinal itu, orang-orang di sekitar Jorge Mario Bergoglio tentu sudah mengenal karakter dan kebiasaannya, dan dengan demikian mereka tidak akan menggelar kegiatan yang tidak akan dihadiri Jose Mario Bergoglio.
Foto kursi kosong Paus Fransiskus menghiasai halaman utama koran-koran Italia. Harian
Corriere della Sera menyebut penampilan kursi kosong itu sebagai unjuk kekuatan Paus Fransiskus dan keinginannya agar Gereja memahami nilai-nilai yang mendekatkan pada rakyat kebanyakan.
Sejak terpilih pada 18 Maret lalu, Paus Fransiskus tinggal di sebuah apartemen di salah satu pojok distrik Vatikan yang sibuk. Ia menolak kamar khusus yang selama ini disediakan untuk pemimpin umat Katolik di Istana Apolistik.
Sehari sebelum konser yang tidak dihadirinya itu Paus Fransiskus mengatakan pemuka agama harus dekat pada rakyat dan tidak memiliki mentalitas pangeran.
[guh]
BERITA TERKAIT: