Jero Wacik: Kalau Tidak Setuju Kenaikan BBM, Bicarakan Apa Solusi Terbaiknya

Berikut kutipan selengkapnya:
Bukankah dengan dipantau seperti itu terkesan dibatasi?
Pada prinsipnya tidak dibatasi kok. Tapi yang mengisi BBM bersubsidi itu yang dikontrol oleh pemerintah.

Apa tujuannya?
Hal itu kami lakukan agar tidak ada penyimpangan. Salah satunya dikhawatirkan ada yang memanfaatkan BBM bersubsidi dengan melakukan penimbunan dengan pengisian berulang. Makanya tujuan alat itu untuk mencegah adanya penyelewengan.
Kami berharap masyarakat menggunakan BBM dengan bijak, yakni sesuai dengan keperluan per hari.

Kapan kenaikan BBM diumumkan?
Kami tunggu pembahasan APBN-P di DPR. Kalau diketok palu, maka kami laksanakan. Itu kan satu paket dengan upaya kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat tidak mampu.

Masyarakat tidak setuju kenaikan harga BBM, ini bagaimana?
Ah, masa tidak setuju kalau masyarakat diberikan kompensasi kepada yang miskin, seperti beri raskin, Beasiswa Siswa Miskin (BSM) dan BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat). Ini kan bukan buat politik. Saya malah berharap kompensasi ini kita kawal bareng-bareng.

PKS belum setuju harga BBM dinaikkan, tanggapan Anda?
Saya ini orang yang selalu berpikir positif. Tidak mau melihat dari segi negatifnya. Kalau ada yang kayak begitu biarlah rakyat yang menilainya.

Ada yang khawatir kompensasi BBM itu akan dipolitisasi, bagaimana ini?
Saya yakin ini tidak ada politisasi anggaran kompensasi kepada rakyat. Makanya kami ajak bareng-bareng untuk memantaunya.

Apa tindakan koalisi untuk partai yang seperti itu?
Biarkan rakyat yang menilai itu.
 
O ya, saat Taufiq Kiemas masih hidup menyatakan mendukung kenaikan harga BBM, tanggapan Anda?
Ini yang saya senang. Kalau setuju dibilang setuju. Jangan karena setuju kenaikan harga BBM lalu diam. Baiknya kan ngomong saja yang jujur. Kemudian diumumkan kepada publik agar kelihatan pimpinannya rukun.

Kalau tidak setuju tentu bicarakan saja apa solusi terbaiknya. Negara ini kan bukan hanya milik pemerintah saja. Tapi juga punya yang tidak memerintah.
Saya senang dengan sikap Pak Taufiq Kiemas  yang selalu berpikir positif untuk membangun bangsa dan negara.

Apa kesan Anda terhadap Taufiq Kiemas?
Walau berbeda partai, Pak Taufiq Kiemas dan saya sangat intensif serta sering sekali berbicara banyak membangun kebersamaan.

Saya banyak diajari Pak Taufiq mengenai banyak hal.Makanya  ketika ada tokoh besar wafat tentu kita harus membuat apa-apa saja keteladanan beliau untuk kita tiru dan jalankan dalam hidup kita. Sedangkan apa saja kesalahan beliau kita maafkan. Namanya juga manusia yang tak luput dari salah.

Kapan terakhir Anda bertemu Taufiq Kiemas?
Secara pribadi belum lama ini saya bertemu dengan Pak Taufiq, karena  saya sedang menulis buku dan Pak Taufiq salah satu yang memberi testimoni dalam buku itu. Saya tambah sedih lagi karena beliau meninggal dunia sebelum buku saya diluncurkan.

Ada hal yang paling berkesan?
Beliau itu sendang sekali berbincang-bincang, apa lagi mengenai bangsa dan negara. Suatu saat saya ingin bertemu, ternyata beliau sedang diopname di RS Harapan Kita. Dokter bilang tidak boleh diganggu. Tahu-tahu Pak Taufiq tanya ke perawat dan memperbolehkan saya menemuinya.

 Kemudian beliau bercerita dan ternyata pikiran-pikiran yang diucapkannya membuat beliau tampak sehat dan bersemangat.

Beliau selalu bilang masalah kebangsaan ini perlu saling menjaga lintas partai dan lainnya. Contohnya, bagaimana caranya menjadi komponen bangsa walau berbeda partai.

Pak Taufiq contohkan agar jangan bermusuhan secara pribadi atau kelompok.
Partai-partai saling menjaga, apalagi dengan empat pilar yang kita miliki. Jelas tujuannya agar saling menjaga dan mendukung dalam membangun bangsa kita.

Makanya saya ajak semua komponen bangsa untuk melihat tauladan dari pemikiran Pak Taufiq. [ Harian Rakyat Merdeka ]