Tokoh-tokoh besar dalam eksplorasi ruang angkasa, seperti para pejabat tinggi dari NASA dan Buzz Aldrin, orang kedua yang berjalan di bulan, akan membahas proyek terbaru ini pada konferensi yang berlangsung selama tiga hari mulai Senin (6/5) di ibukota AS, Washinton DC.
Sebagaimana yang dilansir
CBN News (Minggu, 5/5), kepala Badan Antariksa AS, Charles Bolden, telah menekankan bahwa misi manusia ke Mars adalah prioritas. Namun, Krisis keuangan di AS-lah yang menjadi hambatan utama untuk proyek tersebut.
NASA hanya menerima 0,5 persen dari anggaran federal AS dibandingkan dengan proyek Apollo pada 1960 untuk menaklukkan bulan yang mendapat anggaran sebesar 4 persen.
Ketertarikan baru terhadap planet merah ini telah memicu beberapa inisiatif dalam beberapa bulan terakhir, termasuk mengusulkan sebuah perjalanan sederhana untuk memotong biaya pengeluaran.
Seorang profesor aeronautika and astronautika dari Universitas Stanford, G. Scott Hubbard, mengatakan jika kita mulai hari ini mungkin akan mendarat di Mars dalam 20 tahun kedepan.
"Ini tidak memerlukan mukjizat. Ini membutuhkan uang dan rencana untuk menghadapi tantangan teknologi," tambah Hubbard, yang juga menjabat sebagai direktur program Mars pertama NASA dan berhasil merestrukturisasi seluruh program Mars dari kegagalan terdahulu.
Hubbard mengatakan diperlukan sekitar 30-40 ton bahan bakar untuk melakukan perjalanan pulang pergi kesana.
Tenaga nuklir harus dikembangkan dalam setiap kendaraan menuju ke Mars karena itu akan mengurangi waktu perjalanan sekitar tiga bulan, serta mengurangi resiko radiasi..
Selain tantangan teknologi, tambah Hubbard, dampak negatif dari perjalanan ruang angkasa jangka panjang pada tubuh manusia belum diketahui, terutama berkenaan dengan radiasi kosmik.
"Kita harus mempelajari resiko radiasi terhadap manusia," kata Stephen Davison, seorang peneliti bidang Biologi NASA dan di Program Ilmu Pengetahuan Alam di Johnson Space Center di mana astronot dilatih.
Davison mengatakan, "Hal itu penting untuk memahami risiko kanker terhadap anggota kru kami secara lebih rinci dan juga efek pada sistem saraf pusat."
Dia menambahkan bahwa sebagian besar anggota kru di International Space Center telah mengalami beberapa tingkat perubahan terhadap fisiologis, seperti berkurangnya kepadatan tulang dan hilangnya otot. Namun hal tersebut dapat dikurangi dengan olahraga.
Tantangan utama lainnya adalah adalah psikologi. Karena astronot akan terisolasi dan menghabiskan waktu yang lama dikurung dalam ruangan sempit.
Davison mengatakan para ilmuwan membutuhkan minimal dari 10 tahun untuk menyelesaikan penelitian mengenai dampak perjalanan pada tubuh manusia sebelum pergi ke Mars.
Oleh karena itu misi robot diperlukan sebelum para ilmuwan melakukan pengiriman manusia.
[ian]
BERITA TERKAIT: