Business Insider, misalnya, menuliskan berita dengan judul
Indonesian Pilots Have A Nasty Crystal Meth Problem sekitar tiga jam lalu dan disebarkan di jejaring berita
Finance.Yahoo.Com.
Media itu menggarisbawahi kasus narkoba yang melibatkan pilot Lion Air dimana tercatat sejak 2011 tiga pilot Lion Air ditangkap karena memiliki atau mengkonsumsi methamphetamine.
Business Insider mengatakan bahwa pilot dan ko-pilot yang menerbangkan Lion Air Boeing 737-800 dari Bandung ke Denpasar yang tergelincir masuk ke laut di luar Bandara Ngurah Rai telah menjalani tes narkoba dan dinyatakan negatif alias tidak mengkonsumsi narkoba.
Media itu juga mengutip laporan
New York Times yang mengatakan bahwa konsumsi narkoba di kalangan pilot Lion Air kemungkinan berkaitan dengan pekerjaan yang terlalu banyak. Hal ini bisa memotivasi, karena narkoba dipercaya dapat meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan.
"Industri penerbangan Indonesia berkembang dengan cepat, dan bisa jadi kekurangan orang (pilot). Jurubicara Kementerian Perhubungan kepada
Times mengatakan bahwa 7.000 pilot yang bekerja untuk 57 perusahaan penerbangan tidak cukup," tulis
Business Insider lagi.
Sementara
Reuters yang juga dikutip
Business Insider mengatakan bahwa kemungkinan lain mengapa pilot mengkonsumsi narkoba sekadar untuk mendapatkan kesenangan.
Disebutkan bahwa
crystal meth atau shabu-shabu tahun lalu menjadi jenis narkoba yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia.
Business Insider pun mengutip Kepala Badan Nasional Anti Narkotika (BNN) Benny Mamoto yang mengatakan bahwa banyak pilot yang memiliki uang banyak kemungkinan menjadi pengguna obat-obatan terlarang ini.
Menurut BNN, pilot menjadikan shabu-shabu sebagai bagian dari gaya hidup mereka.
"Ada kemungkinan bahwa kru pesawat memiliki hubungan dengan jaringan narkoba," ujar Mamoto kepada
Jakarta Post yang dikutip
Business Insider.
[guh]
BERITA TERKAIT: