Mahasiswa Al Azhar: Kepung Rumah Boediono!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Jumat, 12 April 2013, 09:02 WIB
Mahasiswa Al Azhar: Kepung Rumah Boediono<i>!</i>
rmol news logo Wakil Presiden Boediono kembali bikin masalah. Ia yang belum bisa mempertanggungjawabkan keputusannya di balik danatalangan untuk Bank Century tahun 2008 lalu kini harus berhadapan dengan publik karena memberikan kesempatan kepada perusahaan Israel beroperasi di Indonesia.

Mahasiswa Universitas Al Azhar mengecam keras keputusan Boediono memberikan kesempatan kepada perusahaan berbendera Israel, Ormat Technologies Inc, untuk berinvestasi dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla di Sumatera Utara.

Langkah Boediono dinilai ahistoris dan menciderai semangat kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagai seorang wakil presiden, Boediono sepatutnya mengetahui bahwa pada 1962 silam, misalnya, Presiden Sukarno menolak keikutsertaan Israel dalam ajang Asiang Games.

Bung Karno juga pernah mengatakan bahwa selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.

"Tentu ini (keputusan Boediono menerima investasi Ormat Technologies Inc) sebuah penghinaan besar bagi bangsa Indonesia," tulis Wenry Anshory Putra, Sekretaris Jenderal, Front Aksi Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia (FAM UAI) .

Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim menyatakan dengan tegas penolakan mereka pada investasi Ormat Technologies Inc. dan meminta agar perusahaan itu segera angkat kaki dari bumi Indonesia. Selanjutnya Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono juga harus meminta maaf karena keliru. Kalau tidak mau minta maaf, mereka berdua harus mengundurkan diri.

Wenry juga menyerukan agar seluruh elemen pergerakan mahasiswa berpegang teguh kepada amanat pembukaan UUD 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan.

Terakhir dalam keterangan yang diterima redaksi pagi tadi, FAM UAI mengajak mahasiswa menggelar demonstrasi dengan mengepung rumah dinas Boediono di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA