Tiga Penyebab Massa Semakin Beringas Terhadap Polri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 01 April 2013, 07:28 WIB
Tiga Penyebab Massa Semakin Beringas Terhadap Polri
jenazah alm akp andar
rmol news logo Indonesia Police Watch (IPW) sangat prihatin atas maraknya aksi pengeroyokan bahkan pembacokan yang dialami oleh anggota Polri belakangan ini. Pada tiga bulan pertama tahun 2013 ini saja, dari Januari hingga Maret, 13 anggota Polri dikeroyok dan dicabok.

Masyarakat anarkis dan kian nekat melakukan pengeroyokan terhadap polisi semakin menunjukan fenomena yang mengkhawatirkan.

Tahun 2011 ada 20 polisi yang tewas saat bertugas. Tahun 2012 meningkat, menjadi 29 polisi tewas dan 14 luka. Tahun 2013 (baru 3 bulan) ada 13 polisi yang dikeroyok dan dibacok, dua di antaranya tewas. Kasus terbaru adalah pengeroyokan Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Siahaan hingga tewas.

Karena itu, IPW berharap Polri meningkatkan kualitas latihan hingga bisa lebih profesional.

"Sebab ke depan, jumlah masyarakat yang makin nekat kian banyak, mengingat persoalan sosial ekonomi di masyarakat kian pelik dan sulit,"  ujar Ketua Presidium IPW Neta S. Pane (Senin, 1/4).

IPW menilai ada tiga hal penyebab munculnya fenomena pengeroyokan polisi. Pertama, kesadaran hukum masyarakat kian rendah. Kedua, kejengkelan sebagian masyarakat kian tinggi karena menilai polisi cenderung arogan, diskriminatif, dan represif.

"Ketiga, polisi kian kurang terlatih dan dalam melakukan operasi penangkapan kurang dilengkapi data-data komperhensif sehingga tidak bisa melakukan antisipasi maksimal," demikian Neta. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA