"Kami secara tegas menolak rencana Eropa tersebut," kata Sekjen PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ahmad Jabidi Ritonga, beberapa saat lalu (Jumat, Jumat (22/3).
Menurut Jabidi, tidak semestinya kujungan yang memakan biaya besar itu dilakukan, karena akan melukai perasaan anak bangsa. Ia pun curiga studi banding ini hanya untuk jalan-jalan menghabiskan anggaran negara.
Seharusnya, ungkap Jabidi, DPR dan pemerintah melihat dan menyelesaikan persoalan bangsa hari ini yang masih menumpuk. Misalnya, ekonomi rakyat sedang terancam, harga pasar tidak stabil, rencana kenaikan BBM dan dinamika politik yang semakin tidak sehat.
"Lihat fakta lapangan, anggka golput pada Pilkada daerah mencapai 30-60 persen. Apakah itu tidak cukup membuktikan tingkat kepercayaan rakyat sudah sangat rendah," tegas Jabidi.
[ysa]
BERITA TERKAIT: