Buya Syafii Maarif Benarkan Ada SMS Masuk soal Ketidakkompakan KPK Tetapkan Anas Jadi Tersangka

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Minggu, 24 Februari 2013, 11:07 WIB
Buya Syafii Maarif Benarkan Ada SMS Masuk soal Ketidakkompakan KPK Tetapkan Anas Jadi Tersangka
BUYA SYAFII/IST
rmol news logo . Buya Syafii Ma'arif membenarkan ada pesan singkat (SMS) yang dia terima soal tidak kompaknya lima Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menetapkan Anas Urbaningrum sebagai tersangka dalam kasus Hambalang.

"Iya, ada (SMS) masuk," ujar Syafi'i Ma'arif saat dihubungi Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Minggu, 24/2).

Pesan itu, kata Buya, dikirimkan melalui nomor yang tidak dikenalnya. Karena itu pula, Buya tak mau membalas pesan tersebut.

"Itu SMS gelap," kata Buya yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan mantan panitia seleksi penerimaan calon pimpinan KPK.

Dalam pesan yang disampaikan kepada Buya itu disebutkan bahwa BW dan BM tidak mau menandatantgani sprindik untuk Anas. Mereka berdua menilai belum cukup bukti untuk menatapkan anas sebagai tersangka. Namun pada Jumat sore (22/2), disebutkan bahwa BW dipanggil ke Merdeka Utara sekitar pukul 15.45 WIB.

Di Merdeka Utara, yang merujuk ke Istana, BW diberitahu, bila tak mau menandatangani sprindik Anas maka kasus Papua akan dibuka. tidak jelas apa yang dimaksud dengan kasus Papua itu. Namun yang jelas,  Komisioner KPK diminta konsultasi dengan Achyar dari Fakultas Hukum UI dan Saldi Isra dari Fakultas Hukum Universitas Andalas. BW pun akhirnya menyerah. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA