RM Zulkipli: Fadli Zon seperti Tuna Sejarah!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Minggu, 10 Februari 2013, 08:30 WIB
RM Zulkipli: Fadli Zon seperti Tuna Sejarah<i>!</i>
soeharto/ist
rmol news logo . Pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, yang menilai Presiden SBY lebih sibuk mengurus Partai Demokrat daripada mengurus negara, menuai gugatan. Lebih-lebih pernyataan Fadli dalam berbagai media, yang menyebutkan bahwa Presiden Soeharto sekali pun tak pernah berpidato dan bicara soal internal parpolnya.

"Saya sungguh menyayangkan komentar Fadli Zon yang kini sedang menempuh S3 di Program Studi Sejarah FIB UI, seperti tuna sejarah. Yang lebih disayangkan adalah koleksi buku di Fadli Zon Library yang konon mencapai 45.000 buah," kata pendiri Indonesia Media Watch (IMW), RM Zukilfi, dalam keterangan tertulis beberapa saat lalu (Minggu, 10/2).

Walau sesungguhnya, lanjut RM Zulkipli, Fadli tak sepenuhnya salah, karena menurut Presiden Soeharto dalam pidato kepada pembekalan caleg priode 1997-2002 di Istana Negara pada 9 Agustus 1997, kekuatan sosial politik terdiri dari dua partai politik, Golkar dan ABRI.

RM Zulkipli pun mengutip keterangan M Natsir, seorang tokoh yang sering disebut-sebut oleh Fadli Zon sebagai idolanya. Kata Zulkipli, M Natsir pernah menulis kerisauanya tentang pidato Presiden Soeharto di muka Rapat Pimpinan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia di Pekanbaru, Riau, pada 27 Maret 1980 yang meminta ABRI mendukung Golkar dalam pemilihan umum.

"Cukuplah dulu satu keterangan dari M Natsir tersebut. Semoga Fadli Zon tidak memiliki maksud tertentu dari pernyataanya yang membelokan sejarah tersebut. Dan kalau Fadli tidak meralat komentarnya, saya kira semua pihak, termasuk Prabowo Subianto juga perlu mewaspadai Fadli Zon," tegas RM Zulkipli.

"Agar kejadian yang disesalkan M Natsir di era Presiden Soeharto tidak terulang lagi oleh Fadli Zon. Di Markas ABRI pada 16 April 1980, Presiden Soeharto berpidato 'Lebih baik kami culik satu dari dua pertiga anggota MPR yang akan melakukan perubahan UU'," demikian RM Zulkipli. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA