Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar Idrus Marham sudah durhaka terhadap Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung."Idrus Marham selaku Sekjen harus minta maaf kepada Akbar. Dia sudah durhaka," ujar mantan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Banda Aceh, Muntasir Hamid saat dihubungi wartawan, Kamis (3/1).
Menurut Muntasir, ancaman Idrus kepada Akbar terlalu berlebihan. Pasalnya Akbar selaku Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar tidak pernah mengirim surat ke DPP yang berisi permintaan evaluasi pencapresan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie. Justru, Akbar di berbagai daerah terus berjuang memenangkan Aburizal Bakrie dan Partai Golkar.
"Akbar di berbagai daerah selalu mendukung Ical," terang Muntasir.
Muntasir mengingatkan, Akbar Tandjung adalah ikon Partai Golkar. Akbar orang yang paling berjasa membangkitkan kejayaan Partai Golkar pascareformasi 1998. Akbar juga merupakan guru politik Idrus Marham.
Idrus Marham sebelumnya menuding Akbar Tandjung memecah belah partai dan mempreteli pencapresan Ical karena mengirim surat evaluasi untuk Dewan Pimpinan Pusat Golkar terkait pencapresan Aburizal Bakrie.
"Pernyataan Akbar Tandjung di samping tidak etis, sangat tidak sesuai dengan etika organisasi dan secara tidak langsung merusak konsolidasi partai. Juga melakukan provokasi dan merusak konsolidasi partai dan yang paling jelas mempreteli pencalonan Pak Ical," kata Idrus tempo hari di Jakarta. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: