Sebelumnya Koordinator PPI se-Dunia dan pengurus PPI di Filipina sudah menyampaikan sikap. Kini, Wakil Rais Syuriah Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) NU di Turki, Rusdi J Abbas, menyampaikan keprihatinannya atas perlawanan dari DPR.
"Kami sebenarnya hanya ingin agar para anggota Dewan dalam kunjungan kerja ke luar negeri membawa misi dan target yang jelas, agar tidak terjadi salah target hingga salah 'tembak'," ucap Rusdi lewat pesan elektronik beberapa saat lalu (Rabu, 28/11),
Sorotan tajam kepada anggota DPR di luar negeri oleh mahasiswa Indonesia tentu saja karena agenda DPR dibiayai oleh negara yang keuangannya bersumber dari pajak rakyat. Di samping itu, tugas mahasiswa walaupun berada jauh di luar negeri, salah satunya melakukan fungsi kontrol terhadap pemerintah dan DPR.
"Syuriah PCI NU Turki mengimbau dan memohon kepada DPR RI sebagai institusi yang terhormat agar fokus pada pekerjaannya membangun bangsa, menghentikan konflik, saling serang, dan wacana terkait kunjungan kerja di Jerman, beberapa waktu yang lalu," pintanya.
Di waktu mendatang, para anggota DPR yang akan melakukan kunjungan kerja ke luar negeri mereka harapkan dapat setransparansi mungkin mengumumkan tujuan, jadwal kegiatan, dan anggaran serta segala sesuatunya yang berkaitan ke publik.
Sebelumnya, Koordinator Presidium PPI se-Dunia, Zulham Effendi, menilai Ketua DPR Marzuki Alie tidak
berjiwa besar karena membalas kritik dari PPI Jerman dengan emosional. Marzuki Alie tidak terima terhadap gerakan kelompok mahasiswa Indonesia di Jerman yang membuat laporan pengamatan langsung dan diam-diam terhadap para anggota Dewan yang sedang studi banding soal keinsinyuran.
[ald]
BERITA TERKAIT: