POLRI VS KPK

Kesalahan Masa Lalu Bisa Dijadikan Alat Peras

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/muhammad-q-rusydan-1'>MUHAMMAD Q RUSYDAN</a>
LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN
  • Sabtu, 06 Oktober 2012, 15:48 WIB
Kesalahan Masa Lalu Bisa Dijadikan Alat Peras
Arbi sanit/ist
rmol news logo Kesalahan masa lalu seseorang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk menekan dan memeras. Demikian disampaikan pengamat politik, Arbi Sanit, terkait usaha penahanan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kompol Novel Baswedan, oleh Polri.

"Jika ada hal-hal yang tidak enak (di masa lalu), itu bisa dipakai untuk menekan, memeras, menundukan, mematuhkan orang yang tidak memuaskan itu," ujarnya kepada wartawan di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat (Sabtu 6/10).

Menurut Arbi Sanit, hal itulah yang kini terjadi terhadap Kompol Novel. Ia juga menilai bahwa saat ini proses kriminalisasi memang berlangsung di ranah itu.

"Artinya ada penyalahgunaan kekuasaan, lalu alasannya dicari-cari, nah ini yang jadi persoalan" lanjutnya.

Arbi menegaskan agar KPK seharusnya diberi kewenangan penuh dalam menangani korupsi, artinya seluruh urusan korupsi hanya dikerjakan oleh KPK. Aparat KPK, lanjut Arbi, seharusnya tidak "pinjem-pinjem" dari jaksa dan polisi.

"Kalau ada penyidik dari jaksa atau polisi, dipindah saja. Kalau dia rugi karena dia polisi dan pensiunnya terancam, KPK harus perjuangkan dengan memberikan kompensasi," Demikian Arbi.[ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA