Demikian disampaikan Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar, Indra Jaya Piliang, di tengah diskusi bertema "Belajar dari Pemilukada Jakarta" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat (Sabtu, 22/9).
"Kalau partai tentukan Alex Noerdin, itu hanya karena pertarungan. Pertama kan harusnya Tantowi Yahya, yang saya juga dorong. Tapi saat itu diajukan, kita tidak punya dukungan dari partai-partai lain di DPRD," ujarnya.
Lalu datanglah Alex Noerdin dan membawa kabar bahwa dia berhasil meminta dukungan PPP dan PDS. Lalu tambahan kursi ini dibawa ke Golkar maka dapatlah 15 kursi yang jadi syarat untuk mengajukan bakal calon gubernur.
Nah, setelah Alex Noerdin terbukti keok mutlak, muncullah dua pasangan pemenang yaitu Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Purnama. Golkar pun meletakkan sokongannya ke pasangan nomor urut 1 (Fauzi -Nachrowi)
"Dan saya pribadi mendukung Jokowi-Basuki, kan suara Golkar suara rakyat," katanya disambut tawa hadirin.
Indra mengaku sempat ditekan untuk mencabut pernyataannya di media massa itu oleh para petinggi Golkar.
"Saya ditekan untuk mencabut pernyataan itu, maka saya lebih baik keliling Kalimantan ketimbang saya di Jakarta dan mencabut pernyataan saya," ucapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: