Demikian disampaikan sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun mengutip dari berbagai sumber.
"Kalau dirata-rata, angka kemiskinan kita selama 7 tahun terakhir sekitar 12 persen, tak beda jauh dengan ketika Megawati masih menjadi presiden atau ketika SBY baru menjadi Presiden," kata Ubedillah di depan Pertemuan Nasional Mahasiswa di Cirebon, Jawa Barat, (18-20/9).
Yang lebih parah, rakyat Indonesia saat ini
mengidap liquid society dan
inersia social, sehingga tidak mungkin melakukan perlawanan politik.
"
Liquid society adalah keadaan masyarakat yang cair yang mudah terombang-ambing oleh dominasi pemberitaan dan dominasi imperatifnya kekuasaan yang bersembunyi dibalik kedok demokrasi dan kebaikan. Sementara itu,
inersia social adalah keadaan masyarakat yang sakit tetapi tidak merasakan bahwa dirinya sakit sehingga mati rasa dan sampai mengalami kematian sosial. Situasi ini terjadi beriringan dengan kuantitas dan kualitas yang terus meningkat," imbuhnya.
Kolaborasi antara sistem politik yang tidak membawa perubahan terhadap kesejahteraan rakyat, ditambah dengan
liquid society dan
inersia social membuat mahasiswa dan pemuda harus bangkit.
"Mahasiswa dan pemuda harus sadar dengan posisi penting mereka. Sudah saatnya mereka melakukan gerakan militan membawa Indonesia ke track konstitusinya dengan mengakhiri rezim oligarkis dan korup," demikian Ubed, panggilan akrabnya.
[arp]
BERITA TERKAIT: