BNPT: Banyak Pesantren Tak Tuntas Ajarkan Kitabul Jihad

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 08 September 2012, 12:48 WIB
BNPT: Banyak Pesantren Tak Tuntas Ajarkan Kitabul Jihad
ilustrasi
rmol news logo Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris, menegaskan aksi terorisme yang selama ini terjadi jangan dikait-kaitkan dengan jihad dan radikalisme.

"Arti jihad dan radikal itu berbeda. Jangan dikaitkan dengan teroris," tegas Irfan saat dialog bertajuk "Teror Tak Kunjung Usai" di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9).

Menurut Irfan, perlunya pendidikan yang mendasar terkait apa arti jihad dan radikalisme, serta apa arti terorisme sehingga masyarakat tidak lagi mengaitkan istilah tersebut sebagai salah satu bentuk terorisme.

Untuk itu, Irfan mengatakan, sampai saat ini BNPT terus mengupayakan penindakan preventif atau soft approach kepada masyarakat, salah satunya yakni mensosialisasikan reedukasi terkait istilah-istilah sensitif tersebut. "Reedukasi dilaksanakan, yakni membingkai ulang soal jihad. Sebenarnya arti jihad itu bagus, tetapi teroris itu haram," kata Irfan.

Irfan memaparkan sebanyak 40.000 pesantren di Indonesia masih banyak yang belum tuntas membahas Kitabul Jihad. "Masih banyak pelajaran yang tidak tuntas sehingga banyak salah paham. Makanya nanti dan sudah berlangsung, saat ini semua kurikulum kita dampingi," demikian Irfan. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA