Tina Talisa mengadu ke Dewan Pers kemarin. Presenter cantik Indosiar ini melaporkan empat media yang dia anggap mencemarkan namanya.
Mengenakan setelan blazer dan rok warna gelap, Tina datang ditemani Pemimpin Redaksi Indosiar Nurjaman Mochtar. Tiga anggota Dewan Pers yang menerima pengaduannya adalah Uni Zulfiani Lubis, Muhammad Ridlo Eisy dan Agus Sudibyo.
Usai melapor, Tina tak mau diwawancara.
"Saya hanya menitipkan ini (surat) dan silakan dibaca teman-teman. Di situ tercantum surat resmi saya ke Dewan Pers, silakan dibaca,†kata Tina, seperti dikutip dari Harian Rakyat Merdeka..
Apa isi surat tersebut? Tercantum di dalamnya, surat ditujukan untuk Ketua Dewan Pers Bagir Manan.
Tina menulis: “Saya bermaksud menyampaikan hal-hal sebagai berikut: Mengadukan Harian Kompas, Rakyat Merdeka, Berita Kota dan Warta Kota atas pemberitaannya yang mencemarkan nama baik saya.â€
Tina lalu mengutip kalimat-kalimat dalam badan berita di koran-koran tersebut, yang dianggap tidak melakukan konfirmasi kepadanya.
Kepada Kompas, diadukan berita yang dimuat pada Selasa 28 Agustus 2012.
“Kompas pekan lalu mendapatkan informasi seputar LHA transaksi mencurigakan milik anggota Banggar DPR berinisial MA. LHA tersebut telah diserahkan oleh PPATK ke KPK. Data tersebut memuat sejumlah informasi terkait aliran dana dari MA kepada beberapa orang, termasuk yang diberikan kepada TT. Aliran dana dari MA kepada TT tercatat pernah dilakukan pada pertengahan 2011 sebesar Rp 120 juta. Data LHA yang diserahkan ke KPK juga mencantumkan adanya transaksi pembelian dua mobil mewah oleh MA, yakni Range Rover seharga Rp2,1 miliar dan Mercy 200 seharga Rp575 juta. Kedua mobil itu diatasnamakan seseorang berinisial O, orang dekat TT dan MA.â€
Kepada Rakyat Merdeka, Tina mengadukan kutipan berita yang dimuat pada edisi Selasa, 28 Agustus 2012.
"Informasi yang beredar, bekas pimpinan Banggar Mirwan Amir disebut-sebut pernah mentransfer dana kepada seorang presenter TV tenar. Transfer itu dilakukan beberapa kali pada pertengahan 2011 dengan jumlah mencapai 120 juta. Presenter TV ini dikabarkan adik ipar Mirwan Amir.â€
Di Harian Berita Kota, berita dimuat edisi Selasa dan Rabu, 28 dan 29 Agustus 2012. Kutipan berita yang dipersoalkan Tina Talisa di edisi hari Selasa, yaitu: “Kasus suap pembangunan wisma atlet menyerempet nama baru yang diduga ikut terlibat. Anggota DPR berinisial Mirwan Amir disebut-sebut pernah mentransfer dana kepada presenter TV berinisial Tina Talisa.â€
Sedangkan di edisi Rabu, koran tersebut menurunkan berita tentang Tina Talisa di bagian Headline.
Di koran Warta Kota, Tina Talisa mengutip edisi Rabu, 29 Agustus 2012.
“Disebut-sebut Mirwan Amir telah mentransfer dana ke Tina Talisa beberapa kali pada pertengahan 2011 dengan jumlah mencapai Rp 120 juta. Tina kabarnya memiliki kekerabatan dengan Mirwan Amir. Suami Tina, yakni Amrinur Okta Jaya tak lain adalah adik Mirwan Amir.â€
Dalam bagian lain alinea surat, Tina mengatakan, pemberitaan yang mengkaitkan namanya sama sekali tanpa usaha konfirmasi sebagaimana diamanatkan Kode Etik Jurnalistik.
"Substansi berita-berita yang mencemarkan nama baik saya itu sama sekali tidak berdasarkan fakta alias berita bohong," tulis Tina.
Untuk menguatkan pernyataannya itu, Tina juga membawa bukti data rekening tabungan di empat bank, yaitu Bank Mega, Bank BCA, Bank Mandiri dan Bank HSBC Amanah. “Tidak satupun dari rekening-rekening tersebut yang menunjukkan adanya aliran dana sebesar Rp120 juta atau jumlah berapapun dan pada waktu kapanpun dari mantan pimpinan Banggar DPR MA seperti disebutkan dalam pemberitaan beberapa media,†katanya.
Di bagian akhir suratnya, Tina meminta: “Sesuai amanat Undang-undang Pers nomor 40 tahun 1999 dan KEJ, saya berharap Dewan Pers meminta media-media tersebut meralat dan sekaligus membuat permintaan maaf atas kesalahan pemberitaannya.â€
Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo menyatakan, pengaduan Tina akan dikaji. "Kami akan dipelajari dulu dan akan mempertemukan kedua belah pihak,†ujar Agus.
Rencananya, Dewan Pers akan memanggil empat media yang dilaporkan itu pada Selasa, pekan depan.
Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan, pemberitaan di korannya tidak pernah menyebut nama Tina Talisa. "Bagaimana mau mengonfirmasi kalau tidak tahu TT itu siapa, MA itu siapa. Apakah TT itu Tina Talisa atau TT yang lain kita tidak tahu,†jelasnya.
Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka Ratna Susilowati juga menyatakan, pemberitaannya tidak pernah menyebut nama. Bahkan juga tidak pernah menyebut inisial. Informasi aliran dana yang beredar itu, telah dikonfirmasikan kepada KPK dan Mirwan Amir. Mirwan telah mengklarifikasi hal itu, dan pernyataannya telah dimuat pada pemberitaan tersebut.
Pihak Kompas dan Rakyat Merdeka menyatakan siap hadir apabila Dewan Pers memanggil dan memintai keterangan. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: