"Harusnya dibilang saja. Ini kebijakannya dibantah, lalu dalam pelaksanaannya pun kebijakan itu rusak. Terutama oleh KSSK dan BI dua-duanya salah," kata Fahri di DPR, Jakarta, Kamis (16/8)
Menurut politisi PKS ini, pertemuan itu dianggap mengungkap fakta baru soal Bank Century, karena selama ini orang-orang disekeliling SBY selalu menutup-nutupinya. Mestinya pemerintah menegaskan hal tersebut dengan jelas dan terbuka, karena itu adalah kebijakan. "Itu tidak akan menjadi persoalan," ungkapnya
Namun ia menyayangkan mengapa baru sekarang hal itu diungkapkan oleh eks ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Antasari Azhar. Kalau diungkap sebelumnya, Pansus Century DPR pasti meminta keterangan kepada presiden.
"Seharusnya dibuka pada saat Pansus. Harusnya pertemuan itu dibuka. Sayangnya Pak Jusuf Kalla sebagai pemegang kekuasaan ad interim tidak tahu itu, Itu yang saya sayangkan kenapa dari dulu gak dibuka. Harusnya dulu presiden bisa dipanggil. Pak JK, Boediono dipanggilkan," kata Fahri.
Untuk itu dengan fakta yang baru, kepada KPK kata Fahri masalah itu. Diserahkan, karena lembaga itulah yang berwenang memberikan status hukum.
Sebagai diketahui, Antasari dalam wawancara khususnya dengan salah televisi mengungkapkan adanya pertemuan di Istana Merdeka pada 9 Oktober 2008 yang dilakukan untuk membahas antisipasi terhadap krisis keuangan dunia ketika itu dan mengakui ada pembahasan dana talangan Century.
[arp]
BERITA TERKAIT: