"Pemilukada DKI Ini bisa jadi batu loncatan Pemilu 2014, bisa menjadi penyanggah mendukung satu calon. Karena itu, mari kita lihat siapa orang yang ada di belakang masing-masing pasangan, bukan hanya calonnya. Kita harus kembali mengingat bahwa ada orang di belakang pasangan yang memiliki pelanggaran di masa lalu seperti pelanggaran HAM pada tahun 1998," ujar dosen Fisip Universitas Al Azhar Jakarta, Al Araf.
Al Araf menyampaikan hal itu dalam diskusi bertema "Sosok di Balik Layar Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta" di Gedung Paska Sarjana UI Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (14/8).
"Aktor-aktor di balik calon penting untuk diperhatikan karena memberikan pengaruh besar terhadap pemenangan calon. Tidak bisa dinafikan bahwa para calon yang dijagokan oleh orang-orang di belakang mereka akan menagih nantinya," tambah Direktur Program Imparsial itu.
Disampaikan Al Araf, permasalahan Jakarta yang kompleks seperti kemacetan, banjir dan lainnya tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat atau satu periode.
"Siapapun terpilih, masalah Jakarta memang gak bisa diselesaikan hanya dengan 5 tahun tanpa campur tangan pemerintah seperti Kementerian PU untuk jalan hingga koordinasi dengan provinsi tetangga untuk persoalan banjir seperti Jawa Barat. Siapapun gubernurnya kalau gak dapat dukungan level nasional akan sulit menyelesaikan masalah ini, harus yang mempunyai jaringan ini," tandasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: