"Sebanyak 44.6 persen pindah karena partai terlibat masalah korupsi," ujar Direktur Lembaga Survei Trust Indonesia, Zudan Rosyidi dalam konferensi pers di Cafe Nusa Dua, Senayan, Jakarta, Selasa (7/8).
Sementara 25 persen menyatakan pindah karena alasan program kerja partai, alasan terbesar ketiga adalah masalah integritas moral angggota partai dengan angka 17.2 persen.
"Kemungkinan ini merupakan respon maraknya perilaku elit partai yang membuat skandal asusila beberapa tahun belakangan ini," ungkapnya.
Masalah selanjutnya membuat pemilih berpindah adalah, ideologi partai (5.9 persen), peduli pada rakyat (5.9 persen), tokoh dalam partai (1.3 persen) dan lainnya (1 persen).
Hal itu merupakan temuan survei yang dilakukan Lembaga Survei Trust Indonesia (LSTI) yang dilaksanakan di seluruh Indonesia pada 8-22 Juli 2012 lalu. Dari 1996 responden dan dari 200 desa yang tersebar di seluruh Indonesia serta menggunakan
margin of sampling error sebesar kurang-lebih 2.5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei ini juga merilis, 82.86 persen sudah mengetahui 2014 akan diadakan pemilihan DPR/DPD/DPRD, dan hanya 17.14 yang belum mengetahui.
[arp]
BERITA TERKAIT: