"Tidak benar jika ada berita yang menyampaikan 18 orang meninggal," tegas Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, lewat keterangan persnya (Sabtu, 4/8).
Menurut data yang dihimpun BNPB, korban meninggal tersebut tersebar di BTN Kanawa dan Desa Passo masing-masing empat orang, dan dua orang di Desa Negeri Lama. Korban yang menderita luka-luka dilaporkan sebanyak lima orang, terdiri dari tiga orang masih rawat inap di rumah sakit dan dua orang lagi luka ringan.
Bencana banjir dan longsor juga menyebabkan kerusakan fisik yakni 236 unit rumah rusak berat, 238 rumah rusak sedang, dan 1.569 rumah rusak ringan. Sementara 126 unit rumah lainnya terancam longsor. Puluhan infrastruktur dan bangunan umum juga rusak.
Hingga saat ini, banjir yang menerjang sejak Rabu (1/8) pukul 04.00 WIB masih menggenangi beberapa wilayah di Kota Ambon. Rumah terendam masih 7.203 unit, tetapi sekarang air sudah surut. Sedikitnya, 1.752 kepala keluarga atau 6.179 jiwa terpaksa mengungsi di 18 lokasi aman.
Sutopo memastikan Tim Reaksi Cepat BNPB masih di lokasi mendampingi BPBD Kota Ambon dan BPBD Provinsi Maluku dalam penanganan darurat bencana.
[ald]
BERITA TERKAIT: