Kemarin (Kamis, 2/8), Taufiq Kiemas menyebut isu SARA digulirkan oleh pihak ketiga. Maksudnya, bukan oleh kubu Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan kubu Joko Widodo-Basuki T Purnama.
"Kalau bukan kubu Foke dan atau Jokowi, lalu siapa yang menebar isu SARA dalam kampanye Pemilukada putaran kedua? Barangkali Pak Taufiq Kiemas tahu, tapi tidak mau membeberkan. Dan bagi saya, cara seperti ini justru malah merepotkan kedua kubu dan membingungkan publik," ujar pengamat politik dari President University, Muhammad AS Hikam seperti ditulis dalam akun jejaring sosial miliknya belum lama ini.
Ia mengira, Taufiq Kiemas bermaksud ingin membelokkan masalah dan membuat isu SARA sebagai musuh bersama bagi kedua kubu. Tapi, menurutnya, strategi seperti itu jelas tidak efektif karena faktanya kampanye negatif dengan muatan SARA sudah digelar di mana-mana, termasuk di tempat-tempat ibadah, dan dilegitimasi oleh tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat.
"Dengan cara ini TK (Taufiq Kiemas) hanya menembak target "boneka jerami" (
strawman) dan tidak akan dapat menghentikan kampanye dengan isu SARA," tandas Doktor lulusan Hawaii bidang Politik itu.
[dem]
BERITA TERKAIT: