"Pokoknya apa yang saya utarakan malam itu saya akan pertanggungjawabkan. Saya siap, demi menegakkan agama dan martabat bangsa, apapun saya hadapi," tegasnya saat diwawancarai
JakartaBagus.Com, sesaat lalu (Rabu, 1/8).
Rhoma pun membantah keras jika apa yang disampaikan dalam ceramahnya ketika itu dianggap menghasut apalagi menghina pasangan calon gubernur DKI tertentu. Sebab, ia hanya mengingatkan, identitas seorang calon pemimpin baik itu mencakup suku, agama maupun ras harus diketahui masyarakat yang akan dipimpinnya.
"Para kandidat harus memberitahukan kepada rakyat secara terbuka sukunya apa, agamanya apa, rasnya apa. Supaya rakyat itu tidak membeli kucing dalam karung," jelas Rhoma yang juga tim kampanye pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.
"Itu bukan SARA. Bahkan setiap kandidat harus mengumumkan identitasnya," tambahnya.
Ketua Panwaslu DKI Jakarta, Ramdansyah mengatakan, pihaknya telah mengantongi video ceramah Rhoma yang diduga berbau menghasut dan menghina pasangan cagub lain. Selanjutnya Panwaslu akan mencari saksi-saksi menyaksikan langsung ceramah sholat tawarih yang disampaikan Rhoma tersebut.
"Untuk melengkapi fakta terlapor (Rhoma Irama) akan kami panggil," demikian Ramdansyah.
[ald]
BERITA TERKAIT: